05 Maret 2009

Persahabatan Pria & Wanita

masihkah ada Persahabatan Pria & Wanita?
mengingat persahabatan begitu dekat sehingga memungkinkan timbul persaan saling suka diantara keduanya

26 Februari 2009

Berani Mencintai Berani Melepaskan

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".

Ingatlah !! Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...

* Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan
kita tidak tergantung padanya.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kita
menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik
buat kita.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu
jika Tuhan mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

* Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita
berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".

* Kegagalan tidak berarti Anda tidak mencapai apa-apa...
namun Anda telah memahami sesuatu...!

Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!

Kita harus berani melepaskan ketika Alloh berkata kepada kita : "Lepaskan!"

from:dudung.net

17 Februari 2009

Menikah Menghambat cita-cita

Sebagian kalangan beranggapan menikah itu menghambat karir, sehingga "telat" menikah atau bahkan tidak menikah. mereka sangat enjoy dengan kondisi ini. Saya ambil sebuah contoh seorang ''wanita'. Makhluk dengan segudang misteri, sulit ditebak dan kadang-kadang perlu diluruskan.
Apabila seorang wanita sudah memiliki planning ke depannya, mau selesaikan study, trus ambil S2 karena dia bercita-cita menjadi seorang dosen. Mereka memilih menunda untuk menikah atau tidak menikah sama sekali. Yang ditakutkan seorang wanita adalah apabila suaminya kelak tidak merestui cita-citanya tersebut. Sebagai Suami mempunyai hak penuh terhadap istrinya. Sangatlah wajar apabila seorang suami meminta istrinya fokus untuk mengurus rumahtangga, suami dan anak. Jangan terlalu sering beraktifitas di luar rumah kecuali hal yang penting-penting saja. Hal ini mungkin membuat takut bagi para wanita yg akan melepaskan masa lajangnya. Dia sudah memiliki terget kedepanya. Cita-cita yang sudah ter-planing dari kecil ini pupus sudah ditangan suami, sementara perintah suami adalah segala-galanya. Ya, akhirnya cuma kekecewaan yang didapatnya. Biasanya ketakutan ini datang ketika sebelum menikah, sebelum memutuskan untuk mencari pasangan hidupnya, "jangan-jangan suamiku minta begini dan begitu.." selain itu ketakutan, apabila sudah mempuyai anak, pastilah sangat menyita waktu dan fikiran sehingga tidak maksimal lagi dalam meraih cita-citanya. fikiranya terbagi-bagi untuk kelaurga dan untuk study. memang ada sebagain yang bisa menjalani itu secara bersamaan, akan tetapi hal tersebut tidak bisa dipukul rata untuk semua wanita. hanya sebagian kecil saja yang bisa melakukan ha tersebut. Meikirkan study atau karir saja sudah cukup menyita waktu dan fikiran apalagi ditambah memikirkan suami dan anak.

Disisi lain ada yang bisa menjalani keduanya. Salah satu siasatnya adalah, sebelum menikah ada perjajian suami istri terlebih dahulu, misalnya tidak akan menghambat karir masing-masing. ada memang yang pintar membagi waktu, bahkan dengan bekeluarga kehidupannya menjadi teratur. Ada yang mensupport bila batin terasa lelah, bahu membahu dalam menghadapi setiap kesulitan. dan hasilnya prestasinya lebih meningkat.

Memang semua itu tergantung dari sudut pandang masing-masing. Bagaomana kita menikapinya. Para wanita takut (menunda) pernikahannya ada beberapa alasan yang mendasarinya. Biasanya mereka berfikir tidak ada jaminan bahwa keluarganya kelak dapat mensupport karirnya. Hal ini juga didukung dengan kenyataanya di lapangan, lebih sedkit yang sukses karir dan keluarga, bisanya sukses karir saja atau sukses keluarga saja. Ada yang beranggapan karir itu tidak terlalu penting, keluargalah yang paling penting, secara otomatis karir di nomor 2-kan. Atau beranggapan ibu rumah tangga itu adalah pekerjaan yang mulia, tidak semua wanita bisa menjadi istri sekaligus ibu yang baik.


Oleh karena itu isi ya pollingnya, pengen tau pendapat teman-teman

Bodoh vs Pintar

1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya di bisnis.

Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar.

Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.

2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang Pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.

Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka di suruh orang Pintar untuk membuatnya.

5. Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh Karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang- Undangnya orang bodoh.

6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu Orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.

7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.

8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang Pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang Pintar "meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.

9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan Waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh Menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.

Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

11. Bill Gates (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Sioe Liong (BCA group). Adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.


PERTANYAAN :

1. Jadi mending jadi orang pinter atau orang bodoh?

2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ?

3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh?

4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh?


KESIMPULAN:

1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

2. Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.

3. Kata kunci nya adalah "resiko" dan "berusaha", karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.

Orang pinter perpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang bodoh.

from: dudung